Pancaroba adalah sebuah kondisi dimana cuaca mengalami keadaan yang tidak menentu, dimana siang terasa begitu panas dan malam hari turun hujan deras. Dengan kondisi cuaca demikian, seseorang yang tidak sedang berada pada kondisi fit, akan mengalami penyakit penyerta yang biasa datang bersamaan dengan musim pancaroba seperti saat ini.
Tubuh seseorang dapat terserang penyakit di musim pancaroba karena tubuh dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang sedang terjadi. Sehingga dengan demikian, melakukan persiapan dengan meminum vitamin, berolahraga, dan mencukupi kebutuhan gizi dalam tubuh menjadi hal yang penting agar kita tidak terserang berbagai penyakit.
Penyakit di Musim Pancaroba
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang biasa ditemukan bersamaan dengan datangnya musim pancaroba, diantaranya adalah:
Musim pancaroba memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan, yang gejalanya kerap disebut masyarakat awam dengan flu, yakni berupa hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk, gangguan penciuman, gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nyeri kepala, pusing, bahkan bisa sampai sesak, dan muncul beragam keluhan lainnya.
Saat musim pancaroba, kasus demam berdarah dengue akan mengalami peningkatan, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak ketika musim hujan dan cuaca yang lembap.
Gejala DBD yang kerap muncul adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, ruam kulit, serta mimisan. Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah komplikasi dari DBD, yaitu perdarahan berat, syok, hingga kematian.
Agar terhindar dari DBD, penting untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air serta sebisa mungkin mendaur ulang barang bekas.
Salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. ISPA paling sering disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, ISPA lebih rentan dialami oleh balita, sebab sistem imun tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk merespons dan melawan infeksi dengan baik. Selain balita, lansia dan orang dengan gangguan imun juga berisiko tinggi mengalami infeksi ini.
Gejala ISPA yang biasanya timbul adalah hidung tersumbat, sakit tenggorokan, badan lelah, demam, pusing, hingga sesak napas. Sebenarnya, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk beberapa kondisi, ISPA juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia.
Gejala penyakit chikungunya sekilas hampir serupa dengan demam berdarah. Beberapa gejala yang biasanya dialami adalah demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, mual, ruam kulit, dan kelelahan.
Pada kelompok tertentu, seperti bayi baru lahir dan lansia yang memiliki kondisi medis bawaan, cenderung lebih berisiko mengalami perburukan gejala dan komplikasi chikungunya. Beberapa komplikasi tersebut meliputi miokarditis, hepatitis, penyakit ginjal akut, atau gangguan saraf.
Meski jarang mengakibatkan kematian, gejala yang parah bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan. Untuk mengurangi risiko terkena chikungunya, langkah yang sama dalam upaya mencegah DBD juga bisa dilakukan.
Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare adalah:
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Dengan mengetahui beberapa penyakit penyerta di musim pancaroba diatas, diharapkan masyarakat bisa melakukan berbagai tindakan preventif, agar dapat tetap melakukan aktivitas dengan sehat selama musim pancaroba.
Cara Menjaga Badan Tetap Fit dan Sehat saat Pancaroba
Makanan yang sehat dan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan ini, kuman tidak akan mudah membuat Anda terserang penyakit.
Selama musim pancaroba, usahakan menu makan Anda terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam kadar seimbang.
Jangan lupakan sayur dan buah, merupakan sumber makanan kaya akan antioksidan. Senyawa ini dapat mengoptimalkan fungsi sistem kekebalan tubuh untuk melawan dan menangkal penyakit.
Olahraga yang dilakukan dengan durasi 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu terbukti dapat membantu mengoptimalkan sistem kekebalan dan fungsi tubuh secara menyeluruh.
Maka itu, meski sedang musim pancaroba, Anda jangan sampai malas untuk berolahraga. Untuk memperkecil paparan debu, lakukan olahraga dalam ruangan (indoor), seperti berenang, berlari di atas treadmill, angkat beban atau lainnya yang Anda senangi.
Tubuh perlu istirahat dengan cukup untuk melakukan proses regenerasi, agar fungsinya bisa tetap terjaga dengan optimal.
Fakta membuktikan bahwa istirahat cukup membuat sel sistem kekebalan tubuh beregenerasi dengan efektif sehingga fungsinya untuk melawan dan menangkal penyakit juga ikut maksimal.
Bagi orang dewasa, istirahat cukup yang dimaksud adalah dengan tidur di malam hari selama kurang lebih delapan jam.
Masa pancaroba rentan membuat tubuh Anda kekurangan cairan alias dehidrasi. Keadaan ini membuat tubuh lebih rentan sehingga kuman penyebab penyakit lebih mudah menyerang.
Maka itu, jagalah selalu kecukupan cairan tubuh Anda dengan minum air putih sebanyak delapan gelas dalam satu hari. Selain bertujuan menjaga fungsi tubuh, cukup minum air putih juga bikin kulit Anda lebih sehat.
Tubuh Anda dapat menjadi tempat kuman bersarang dan berkembang biak. Agar tidak demikian, jaga kebersihan tubuh Anda dengan mandi setidaknya dua kali sehari menggunakan sabun.
Iringi kebiasaan sehat ini dengan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara berkala. Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal Anda.
Caranya, kubur barang-barang yang dapat menampung air seperti kaleng bekas; tutup rapat tempat-tempat penampungan air; kuras bak mandi dan kolam ikan (jika ada); dan yang paling penting, buang sampah pada tempatnya.
Debu yang beterbangan di musim pancaroba bisa saja menempel di makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Apabila makanan tersebut dikonsumsi, Anda bisa saja mengalami gangguan saluran cerna seperti diare atau mual dan muntah.
Maka itu, sebaiknya hindari jajan sembarangan, apalagi untuk makanan yang tidak memiliki kemasan. Akan lebih baik jika Anda membawa bekal dari rumah agar lebih sehat dan hemat.
Tetap terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta bersegera dalam melakukan pemeriksaan apabila mengalami beberapa gejala penyakit diatas ke fasilitas kesehatan terdekat, agar bisa segera mendapatkan pertolongan dan penanganan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan diagnosis dari gejala yang muncul.
Jangan lupa untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi untuk membentuk Herd Immunity atau kekebalan kelompok ditengah masyarakat. Selain itu, hal ini juga akan meminimalisir risiko hospitalisasi dan kematian akibat COVID-19.