Tenaga medis dan tenaga kesehatan merupakan kelompok yang paling
berisiko terpapar virus Hepatitis B. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan,
prevalensi Hepatitis B pada named dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7%.
Sedangkan proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7%.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga
kesehatan dari penularan hepatitis B, juga sebagai upaya percepatan eliminasi
hepatitis B pada tahun 2030, pemberian Imunisasi Hepatitis B untuk named dan
nakes diberikan secara resmi mulai tanggal 8 November 2023 dan diberikan secara gratis.
Pendistribusian vaksin sampai di Kabupaten Sukoharjo sendiri pada bulan
April, dan pada tanggal 26 April kemarin RS PKU Muhammadiyah Kartasura telah
melakukan vaksinasi pada semua tenaga kesehatan dan medis yang telah di data
sebelumnya Sasaran peserta penerima imunisasi di Rumah sakit berjulah 39 orang
yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan
dan ATLM. Pemberian Imunisasi Hepatitis B diawali dengan skrining kesehatan
berupa pemeriksaan tes cepat HBsAg dan tes cepat antiHBs. Imunisasi baru
diberikan pada sasaran dengan hasil skrining pra imunisasi menunjukkan HBsAg
non reaktif (Negatif) dan Anti-HBs Non Reaktif /Negatif.
Jenis
vaksin yang digunakan adalah vaksin hepatitis B rekombinan single dose prefill
injection device produksi dari PT. Biofarma, yang merupakan vaksin inaktivasi
dan tidak menginfeksi. Karenanya, pemberian vaksin jenis ini bersamaan dengan
vaksin yang dimatikan lainnya tidak mengganggu respon imun terhadap
vaksin-vaksin yang diberikan.
Imunisasi
Hepatitis B diberikan sejumlah 3 dosis dengan interval minimal antara dosis
pertama dan kedua adalah 1 bulan, sementara interval minimal dosis kedua dan
ketiga adalah 5 bulan. Imunisasi Hepatitis B diberikan tanpa memandang status
imunisasi Hepatitis B sebelumnya.
“Kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kementrian Kesehatan atas
dicanangkannya program vaksinasi hepatitis B ini sehingga dapat meningkatkan
imunitas bagi para tenaga kesehatan dan tenaga medis”, ungkap Kepala Pelayanan
Medis RS PKU Muhammadiyah Kartasura.
Semoga
program ini dapat terus berjalan dan diperluas kepada tenaga non medis yang
bekerja di lingkungan rumah sakit.