Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru. Indonesia berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
Gambaran besar tuberkulosis (TBC) di dunia dan Indonesia menempati kedua negara dengan beban TBC terbanyak di dunia dengan estimasi 969.000 kasus dan incidence rate 354/100.000 penduduk,” .Berdasarkan Global TB Report 2022 secara global jumlah TBC terbanyak yaitu usia produktif terutama pada usia 25-34 tahun. Sementara di Indonesia, jumlah kasus TBC produktif terutama pada usia 45-54 tahun.Tingginya kasus TBC di Indonesia, pemerintah upaya melakukan pencegahan. Dalam hal ini, cakupan terapi pencegahan TBC juga naik dari 0,3 persen menjadi 1,1 persen. Terapi ini diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi bakteri namun belum mengalami gejala.
Alhamdullilah pada hari Selasa, tanggal 27 Juni 2023, telah diadakan pertemuan antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dengan jejaring internal dan eksternal yang bertempat di RS PKU Muhammadiyah Kartasura. Acara dibuka dengan sambutan dari pihak RS PKU Muhammadiyah Kartasura yang diwakili dr.Yuniarda dan sambutan dari kepala bidang P2P Yankes DKK . Setelah itu materi diisi oleh dr.Ratna Lusiawati, Sp.P,M.Kes yang membahas tentang kasus TBC di Indonesia. Dilanjutkan dengan pembahasan analisis situasi dan strategi penanggulangan tuberkulosis dari pihak RS PKU Muhammadiyah Kartasura. Setiap Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan untuk tatalaksana pasien TBC.
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk terus mengupdate ilmu dan sarana prasarana terkait tatalaksana TBC.